Membina
sebuah hubungan bukanlah hal mudah yang dapat dilakukan oleh banyak orang.
Dalam hal membina sebuah hubungan dapat diartikan saat seseorang ingin menjalin
sebuah hubungan maupun ketika seseorang berada di dalam sebuah hubungan bersama
orang lain.
Dalam
menjalankan sebuah hubungan, apakah anda termasuk seseorang yang sering
mengalami kegagalan? Untuk alasan sifat dan sikap seseorang mungkin menjadi
alasan utama putusnya sebuah hubungan. Namun, apakah kalian mengetahui salah
satu faktor yang mendukung terucapnya alasan sifat dan sikap dalam putusnya
sebuah hubungan?
Beberapa
penilitan menilai faktur utama dalam seseorang menilai sikap dan sifat
seseorang dalam hubungan berasal dari Gadget.
Berikut beberapa penelitian tersebut :
- Mengirim Pesan Terlalu Banyak
Untuk sebagian besar masyarakat
dalam menjalin sebuah hubungan pasti menggunakan gadget untuk mengakses media sosial salah satunya adalah aplikasi messenger. Namun penelitian Brigham
Young University (BYU), Amerika, menilai jika seseorang mengirim pesan terlalu
banyak akan menyebabkan rusaknya hubungan.
Untuk Wanita, ketika ia mengirim
pesan terlalu banyak, pasangan pria akan menilainya sebagai pasangan yang
merepotkan. Sedangkan ketika pria mengirim terlalu banyak pesan, menyebabkan
pasangannya berfikir bahwa pasangannya tidak bahagia bersamanya.
- Menggunakan Gadget Saat Bersama Pasangan
Untuk alasan yang satu ini mungkin
masyarakat sudah menyadarinya. Namun apakah anda tau anda tahu bahwa sikap
tersebut disebut phubbing yang
berarti sikap acuh karena lebih tertarik dengan gadget yang bisa dikatakan
menyebabkan kecemburuan pada pasangan dan menciptakan kesan “tidak nyaman” yang
dipahami pasangan ketika sedang bersama. Saat menggunakan gadget terkadang seseorang meminta pasangannya untuk tidak
membatasi dan tidak bersikap berlebihan. Namun, hal tersebut merupakan hal yang
salah. Pasalnya walau pasangan anda memahami saat itu, beban psikis yang
diterima akan bertumpuk setiap kali anda melakukan hal tersebut berulang kali
yang menciptakan ‘pemikiran negatif’ terhadap anda
- Terlalu Banyak memposting foto Selfie.
Untuk beberapa
orang, sering kali melakukan selfie lalu mempostingnya ke dalam media sosial
(facebook, path, Instagram) Namun, apakah hubungannya memposting foto selfi
dalam menjalin sebuah hubungan?
Untuk alasan
secara umum, hal tersebut dapat menarik perhatian pihak luar (pihak ketiga)
dalam sebuah hubungan yang menyebabkan pasangan akan merasa was was terhadap
anda dan akan memunculkan pemikiran negatif terhadap kegiatan atau sikap anda
terhadap lingkungan sosial anda.
Disamping itu,
ternyata terdapat penelitian yang dilakukan oleh Florida State University,
Amerika, pasalnya, saat seseorang melakukan selfie
dan memposting ke dalam media sosial, akan menyebabkan munculnya psikologi
kepercayaan diri akan penampilannya. Hal tersebut yang akan memicu seseorang
untuk memposting lagi dan lagi foto selfie-nya
kedalam media sosial. Oleh karena hal tersebut, maka muncullah sikap mengagumi
diri sendiri dan kecenderungan ingin mendapat pujian dari masyarakat yang
berakibat pada perasaan pasangan anda yang merasa 'terancam’ yang dapat memicu
sebuah pertengkaran. Tentu saja untuk yang sudah kecenderungan untuk selfie akan mempertahankan argumennya
karena award yang diterimanya dari
masyarakat membuat seseorang akan merasa lebih dicintai setiap waktunya.
Demikianlah 3 hal
yang menjadi faktor utama mendukung terjadinya permasalahan dalam sebuah
hubungan yang dalam jangka waktu singkat atau lama dapat memicu sebuah
pertengkaran atau perubahan sifat dan sikap terhadap pasangan anda. Lebih baik
dibatasi penggunaannya dan hargailah seseorang yang menyayangi anda
Terkadang anda
tidak memerlukan seluruh dunia untuk mengagumi anda atau untuk mencintai anda.
Cukup satu orang yang berarti ‘dunia’ untuk anda yang selalu berada disamping
kita. Be wise while using gadget.
No comments:
Post a Comment